Jumat, 27 Februari 2009

Hati hati Ayam Goreng Pinggir Jalan ! (Penting !!!)







Semoga bermanfaat dan agar kita berhati-hati dalam membeli makan..khususnya saya sebagai anak kost..hehehehe

Hari Minggu, 10 Agustus 2008

pukul 16.30

Sepulang dari ITC, aku menyempatkan diri untuk membeli makan malam, sekaligus makanan buat sahur. Niatnya sih mau
puasa Senin-Kamis seperti biasa. Karena bosan dengan lauk yang itu-itu saja (aku harus beli lauk yang bisa tahan
sampe besok pagi, jadi biasanya ya paduan ayam goreng ma perkedel atau ayam goreng ma orek tempe ), aku ingin
mencoba ayam goreng kremes (baca: KFC-KFCan atawa KFC palsu yang dijual di pinggir jalan) deket kosku. Memang selama
10 bulan lebih tinggal disana, aku tidak pernah beli di situ (kalo dulu sih gara-gara duitnya mepet). Maka aku
membeli satu potong dada atas Rp 3800,- dan satu potong punggung Rp 2000,-. Rencananya bagian punggung kupakai buat
lauk makan malam sedang bagian dada yang dipakai buat lauk sahur.
Aku sempat bertanya pada penjualnya, " Ada sayap ga Mas?" karena di daftar antum menu tersebut. Masnya menjawab,
"Sudah habis, Mbak".
Sempat terbersit curiga, siang-siang kok udah habis, padahal kayanya sepi-sepi aja. Jangan-jangan memang ga jual.
Ah, sudahlah, aku tak terlalu memusingkan hal tersebut.

Pukul 17.30

Sehabis sholat ashar, karena masih males mandi, aku ingin mencicipi "makanan" yang sudah kubeli. Keadaan kamar waktu
itu remang-remang karena lampunya belum kunyalakan. Kubuka kantong kertas pembungkus dan kulongok ke dalamnya.
Tampaknya baik-baik saja. Rupa ayam goreng tepung biasa. Aku mengambil potongan yang lebih kecil, karena menurut
dugaanku, itulah yang bagian punggung. Mencoba mencuil sedikit, tapi kok susah. Ya sudah, kugigitlah sedikit daging
itu. Kukunyah, kok rasanya agak kenyal ya? Berlemak dan aneh. Jangan-jangan ayam mati?
Aku mulai deg-degan. Apalagi setelah melihat samar, potongan bekas yang kugigit berbentuk bulat, yang bisa
kubayangkan bahwa semula dia berbentuk gilig. Emang ada bagian tubuh ayam yang berbetkgilig? Di punggung pula?

Dengan panik kunyalakan lampu kamar. Dalam keadaan yang lebih terang, aku periksa lagi potongan daging itu. Benar,
bentuknya seperti pipa, dengan diameter sedikit lebih besar dari 0,5 cm. Masa bagian tenggorokan saluran napas –yang
biasanya ada di leher- kebawa sampe punggung? Jadi, "ekor"?! Itulah kesimpulan yang akhirnya muncul.
Deg..deg... Aku mengambil piring dan bersiap mengoperasi "daging punggung" itu.

Untuk sekedar mengingatkan, selama 10 tahun lebih aku bergaul dengan ayam, dan sempet bergaul akrab dengan angsa dan
burung puyuh. Bagi yang mengenalku dengan baik, tak disangkal, Nur adalah seorang penggemar unggas. Berbekal latar
belakang itu, meski bukan lulusan kedokteran hewan, aku cukup mengenal dengan baik anatomi tubuh dan segala seluk
beluk hewan ini.

Waktu beli tadi, aku membayangkan "punggung" adalah "rongkong" dalam bahasa Jawa. Ini adalah salah satu bagian
favoritku setelah sayap.
Jika anda memitabaian ini, anda akan mendapatkan banyak sekali tulang (tulang rusuk dan taju pedang kalo di
manusia), sedikit daging yang menempel di tulang, dan sedikit sekali kulit. Namun waktu ayam goreng itu kubelah dan
kuhilangkan bagian tepungnya, AKU SAMA SEKALI TIDAK MENEMUKAN TULANG! Yang ada malah bagian kulit yang lebar sekali,
dengan lemak dan sedikit daging putih yang menempel. Bila dihubungkan dengan bagian yang kupikir sebagai "ekor",
maka bisa dibayangkan kalo itu adalah bagian pantat dari… SEEKOR TIKUS!! Memang beberapa hari sebelumnya aku
mendapat email dari Mbak Kosku tentang daging tikus yang diolah sedemikian rupa agar mirip daging ayam, lalu dijual
bebas di masyarakat. Tapi ga pernah kusangka, kejadian serupa akan secepat ini kualami sendiri. Hiks!

Udah mulai mual-mual, aku meneruskan pembedahan. Kuteliti kulit luas itu. Dari pengalaman, aku sangat ragu kalo
kulit kasar itu pernah ditumbuhi bulu. Sebaliknya, dengan keyakinan 80% aku bisa bilang bahwa jejak pori disana
adalah bekas tumbuh rambut!

Dengan lemas, kumulai pembedahan ke potongan daging kedua: potongan dada atas. Jika anda makan bagian dada ayam,
anda akan menemukan sebuah tulang rawan berbentuk segitiga yang khas. Namun setelah memutilasi dan menghancurkannya,
aku tidak menemukan tulang itu. Yang ada malah sebentuk tulang kecil yang aneh (berasa tidak pernah liat di tubuh
ayam, dan susah membayangkan bagian tubuh ayam yang mana yang memilikinya). Di bagian daging, biasanya daging dada
ayam itu berserat, yang bila kita khancurkan akan menjadi serpihan (susah bilangnya, bayangin aja daging yang biasa
ada di soto ayam deh). Namun setelah kuambil selembar, kutekan pake jari, daging itu tetap utuh karena terikat oleh
lemak. Padahal setahuku daging bagian dada adalah yang paling sedikit lemaknya.

Yaiks, intinya, hari itu hampir saja aku makan daging tikus!! (udah gigit ekornya dikit sih, astaghfirullah!!)
Hiiii, sampai sekarang masih merinding kalo inget..

Yah, meskipun mungkin daging tikus bisa bikin kulit cantik ( kan Sandra Dewi tu makannya aneh-aneh, jadi kulitnya
mulus), tiada niatanku mendapatkan kulit cantik dengan cara itu. Buhuhu…

Jadi temans, aku sarankan agar hati-hati bila beli ayam goreng, apalagi yang dibalut tepung tebal, karena tepung itu
menyamarkan bentuk aslinya. Mending yang digoreng biasa atau ayam bakar, atau beli di tempat yang terjamin
kebersihannya.

Kesimpulan: sedikit tips yang bisa membantumu mbedain daging ayam dengan daging tikus
1. Dari segi daging, sama-sama putih dan rasanya benar-benar mirip,
tapi daging tikus lebih banyak lemaknya dan seratnya halus (kalo ayam sedikit lebih kasar).
2. Periksa kulitnya, apakah berpori besar atau kecil. Kalau kecil,
kemungkinan yang pernah tumbuh adalah rambut, bukan bulu!
3. Cek tulangnya (agak susah ya kalo ini), misal bagian dada ya ada si
tulang rawan, kalo di paha ya tulang paha yang bear it, kal punggung ya tulang rusuk, dsb.
4. Jangan tertipu dengan harga murah (itu kan buatmu sendiri…mwehehehe).
5. Coba cek apakah si penjual tersebut pernah jual sayap apa ga. Kalo
ga pernah jual, anda patut curiga karena seperti kita tahu, salah satu ciri khas unggas adalah bagian sayap, yang
tentunya tidak mungkin bisa dipalsukan. ?????ز)?h?g??

Selasa, 24 Februari 2009

Holidays


Haloo.... teman2 civil USM 2003 masih ingatkah kita dulu yang masih katrok semua......
diana kalian semua guyz.....sudah matikah? punya anakkah?

Kapan kita kumpul lagi seperti dulu di "UKM Nongkrong"

aku tunggu ya.... info kalian